Teks Ulasan Novel Hujan Tere Liye

 


"HUJAN"
Oleh: Oktavia Ningrum

...Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri...

Hujan merupakan novel bergenre science-fiction yang dibumbui oleh drama percintaan sepasang muda-mudi. Novel karya Tere Liye ini, pertama kali diterbitkan pada Januari 2016 silam oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Novel setebal 318 halaman ini diawali oleh bab pertama yang menggambarkan keadaan ruangan putih berukuran 4x4 meter dengan perabot canggih di dalamnya. Percakapan dua perempuan bernama Lail dan Elijah yang menggiring alur dari maju lalu kembali mundur pada kejadian delapan tahun silam. Pada bab kedua, penulis menyuguhkan kilas balik kejadian pada 21 Mei 2042, yang diawali dengan ucapan selamat atas kelahiran bayi kesepuluh milyar. Bencana alam meletusnya Gunung Purba yang merenggut banyak nyawa hingga pertemuan tokoh utama yakni Lail dan Esok. Lalu kisah perjuangan keduanya ketika menjalani kehidupan dari pengungsian hingga keduanya dewasa dan dapat diandalkan. Hingga konflik yang menyebabkan Lail menghapus ingatannya tentang Esok.

 Di novel ini pembaca akan disuguhkan alur maju dan mundur di tiap bab. Awal konflik di cerita ini adalah letusan super gunung purba yang menjadi bencana bagi umat manusia. Kesibukan dan keapatisan yang diceritakan sebagai latar suasana, ketika kabar besar disampaikan oleh 'profesor yang terlalu jujur' seolah menyindir pada kondisi masyarakat terkini. Belum lagi wabah dan virus yang menjadi dialog saat wawancara dengan narasumber di bab kedua sangat relevan dengan kondisi pandemi di tahun ini yang tengah dilanda Covid-19.

Dalam novel ini banyak disuguhkan pengetahuan yang dikemas secara menarik dan kian memicu adrenalin. Kisah persahabatan Lail dan Maryam yang bisa dijadikan contoh. Seperti sudah menjadi ciri khas Tere Liye yang selalu menghadirkan tokoh yang 'jenius', dalam novel ini sosok Soke Bahtera digambarkan sebagai seorang profesor dengan karakternya yang memikat. Di dalam novel ini, pembaca akan dibuat sedikit bingung karena tidak adanya latar tempat yang pasti. Juga kurangnya pemaparan tentang proses pembuatan alat-alat canggih dan fenomena teknologi di tahun 2050 akan menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pembaca. Namun terlepas dari itu semua, novel ini sangat menarik untuk dibaca. Karakter tokoh yang berkualitas juga alur yang keren di novel ini akan membuat siapapun terpana dan ikut terbawa suasana.

::: ::: ::: ::::


Beberapa kutipan Quotes dalam Novel "Hujan"


Note: ini adalah cover versi lama dari novel Hujan (terbitan pertama, 2016)


"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan, Lail. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu." (Hlm. 200)


"Kamu tahu, Lail, ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta adalah merasa bahagia dan sakit pada waktu bersamaan. Merasa yakin dan ragu dalam satu hela napas. Merasa senang sekaligus cemas menunggu hari esok." (Hlm. 205)


"Kamu tahu kenapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun?
Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air hujan dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya." (Hlm. 201)

Komentar